Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Kanker Testis Sendiri

Posted by Dedy Saputra Wednesday, August 7, 2013 0 comments



Walaupun beberapa jenis kanker testis disebabkan oleh perubahan sel yang terdapat pada testis, 95% kanker testis disebabkan oleh tumor berbakteri.  Sepanjang hidupnya, seorang pria berisiko terkena kanker testis sebesar 0.4%, dimana umur 15-40 adalah umur paling berisiko terkena kanker testis. Kanker testis merupakan salah satu kanker yang paling mudah disembuhkan, jika ditangani pada saat masih ringan, dengan persentase kecepatan penyembuhan sekitar 95%. Meskipun begitu, jika terlambat ditangani kanker testis dapat menular ke paru-paru serta seperti jenis kanker lainnya, mematikan bagi penderitanya. Lakukanlah pemeriksaan berjangka terhadap testis anda, misalnya satu bulan sekali. Anda dapat melakukan pemeriksaan sederhana seperti langkah langkah dibawah ini.
1. Jika memungkinkan, berdirilah didepan cermin.

2. Cek ada tidaknya tonjolan pada area testis anda. Tenanglah jika tonjolan tersebut berada pada epididimis, yaitu tonjolan berbentuk pipa kecil yang terletak dibelakang testis. Epididimis ini berfungsi untuk mengalirkan sperma dari testis. Jika tonjolan yang anda temukan berada pada bagian epididimis maka anda masih aman. Sel kanker biasanya tumbuh pada samping testis, namun kadang kala bias juga tumbuh pada bagian depan.

3. Posisikan telapak anda dibawah skrotum. Tidak usah terkejut jika ukuran keduanya tidak sama. Ini hal yang biasa. Cek apakah berat keduanya sama.

4. Cobalah tekan daerah diantara penis dan testis dengan jari telunjuk dan jari tengah. Rasakan apakah ada rasa nyeri.

5. Posisikan tangan anda, dengan jempol diatas testis, dan jari telunjuk serta jari tengah di bawah testis. Putarlah testis anda dengan lembut pada tangan anda. Pada kondisi normal, anda tidak akan merasakan sakit ketika melakukan tes ini.

 Jika dengan tes-tes diatas anda menemukan benjolan dan rasa sakit maka segeralah temui dokter anda. Kemungkinan besar hal ini bukan kanker, jadi jangan panik dan tergesa-gesa. Tonjolan pada area skrotum yang tidak lengket pada testis adalah bukan kanker. Agar dapat melakukan tes yang lebih mantap maka anda dapat melihat video pengajaran yang disediakan pada.

Ingat, hal yang harus anda perhatikan adalah :

Tonjolan pada testis
Mengecilnya ukuran salah satu testis
Rasa berat pada skrotum
Rasa nyeri pada area kelamin dan/atau abdomen bawah
Tumpukan cairan secara tiba-tiba pada skrotum
Rasa sakit atau tidak nyaman pada testis atau skrotum
Membesarnya atau melembutnya bagian payudara.
Meskipun bukan gejala รข€“ gejala kanker testis, jika anda menemukan gejala-gejala berikut, anda harus segera menemui dokter anda.

Jerawat, ruam, maupun rambut yang tumbuh kedalam pada kulit skrotum
Tonjolan pada epididimis sehingga terasa seperti testis ketiga
Tonjolan pada skrotum yang tidak melekat pada testis
Rasa sakit atau terbakar ketika buang air kecil
Darah pada air seni atau air mani.
Walaupun anda mendapatkan gejala gejala diatas tetaplah tenang dan segeralah menjadwalkan pertemuan dengan dokter. Ingatlah bahwa hanya seorang dokter yang boleh memberi vonis positif tidaknya anda terkena kanker testis.

Meskipun anda positif terkena kanker testis, kemungkinan penyembuhan adalah 95% dan meskipun anda hanya memiliki satu testis hal ini tidak akan mempengaruhi kemampuan reproduksi anda karena satu testis pun masih dapat menghasilkan sperma yang cukup.

Baca Selengkapnya ....

UPAYA MENCEGAH TERTULARNYA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PENYAKIT KELAMIN)

Posted by Dedy Saputra 0 comments
Tindakan / upaya untuk mengurangi resiko tertularnya penyakit kelamin adalah dengan melakukan "KHITAN" bagi pria. Karena khitan telah terbukti dari berbagai penelitian akan mengurangi resiko tertular / menularkan penyakit menular seksual (MPS) termasuk Aids yang bisa mencapai angka 60%.

World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukannya khitan pada laki-laki yang salah satu keuntungannya adalah mengurangi resiko tertularnya laki-laki yang dikhitan terkena PMS atau penyakit menular seksual.

Berbagai manfaat khitan untuk pria adalah sebagai berikut :
1. Kebersihan, dengan dikhitan kulit kulup yang ada pada penis otomatis telah tidak ada. Dengan tidak adanya kulit yang menutupi kepala penis/glands penis, setelah habis buang air sisa-sisa kotoran yang mungkin masih menempel di kepala penis akan lebih diminimalisir selain akan lebih mempermudah membersihkannya.

2. Kesehatan, khitan telah terbukti dari berbagai penelitian akan mengurangi resiko tertular / menularkan penyakit menular seksual (MPS) termasuk Aids yang bisa mencapai angka 60%.

3. Meningkatkan kenikmatan hubungan seksual, walaupun masih berupa mitos di banyak negara khitan masih dianggap meningkatkan sensitifitas penis dalam menerima rangsangan dan kenikmatan berhubungan seksualnya.

4. Agama, di agama Islam khitan merupakan sebuah kewajiban setiap laki-laki. Pada orang-orang dewasa yang berpindah agama menjadi seorang muslim (mualaf) dengan dilakukannya khitan berarti telah gugurnya salah satu  kewajiban yang harus di lakukan untuk memenuhi salah satu syariat agamanya.

5. Sosial, pada orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dengan mayoritas laki-lakinya melakukan khitan, pria dewasa yang melakukan penolakan untuk khitan bisa jadi bahan gunjingan atau cibiran di lingkungan dia tinggal. Dengan melakukan khitan tingkat penerimaan masyarakat pada orang tersebut untuk bersosialisasi akan mudah diterima karena mempunyai nilai sosial yang sama.

Baca Selengkapnya ....

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PENYAKIT KELAMIN)2

Posted by Dedy Saputra 0 comments
1. Kutil Kelamin
Penyakit ini tidak hanya bisa menular melalui hubungan seks. Kontak langsung dengan kulit juga bisa menyebabkan virus HPV (Human Papiloma Virus) menyebar sehingga menyebabkan penyakit kutil kelamin ini. Beberapa tipe kutil kelamin biasanya tidak berbahaya. Tapi ada juga beberapa yang bisa menyebabkan kanker serviks atau anus. Ciri-ciri penyakit ini munculnya bintil-bintil berwarna kemerahan dan bisa semakin membesar seperti tumor.

2. Kutu Kelamin
Bukan hanya rambut di kepala yang bisa terkena kutu. Hewan kecil tersebut juga dapat menyerang area kelamin yaitu di bulu pubic. Jenis kutu yang hidup di sana adalah Pubis Phthirus dan bentuknya seperti kepiting sehingga penyakit ini kerap disebut crabs. Kutu-kutu tersebut bisa dibasmi dengan lotion khusus. Gejala orang yang terkena kutu ini merasakan gatal yang intens di area bulu pubic. Menemukan adanya telur-telur kecil di area yang sama.

3. Gonorrhea
Gonorrhea atau sering disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan infertilitas pada pria maupun wanita. Untuk menghentikan infeksi, diperlukan konsumsi antibiotik sesuai resep dokter. Gejala mereka yang terkena penyakit ini adalah seperti namanya, pada pria akan keluar nanah saat buang air kecil. Sedangkan pada wanita, akan merasakan sakit di vagina dan panggul. Dia juga bisa mengalami spotting atau munculnya bercak. Gejala umum lainnya adalah merasakan sakit seperti terbakar saat buang air kecil.

4. Sifilis atau Raja Singa
Sebagian besar orang tidak menyadari gejala awal sifilis. Padahal penyakit ini cukup berbahaya. Tanpa pengobatan yang benar, penderita sifilis bisa mengalami kelumpuhan, kebutaan atau bahkan meninggal. Sifilis sebenarnya bisa diobati dengan antibiotik sesuai resep dokter. Gejala sifilis biasanya penderita akan merasakan bengkak tapi tidak terasa sakit di area genital atau anus. Penyakit ini akan semakin menyebar seiring kontak lansung dengan area yang bengkak atau kemerahan. Bercak kemerahan juga bisa timbul di beberapa bagian tubuh. Demam, kerontokan rambut dan kelelahan termasuk gejala lain dari sifilis. Pada tahap yang sudah parah, kerusakan pada organ tubuh seperti jantung, otak, hati, syaraf dan mata.

5. Chlamydia
Chlamydia merupakan penyakit menular seksual yang bisa menyebabkan ketidaksuburan jika tidak segera diobati dengan mengonsumsi antibiotik. Sayangnya seringkali orang tidak menyadari gejala penyakit ini. Pada pria, mereka yang terkena Chlamydia akan merasakan seperti terbakar dan gatal di ujung penis. Saat buang air kecil juga akan terasa sakit. Sedangkan pada wanita, dia akan merasa gatal di area vagina, berbau dan merasa sakit saat berhubungan seks serta buang air kecil.

6. Herpes
Sebagian besar kasus penyakit herpes disebabkan oleh virus yang disebut HSV-2 (Herpes Simplex Virus). Virus ini bisa menular melalui hubungan seksual atau kontak langsung dengan area yang terkena herpes. Saat terkena herpes, penderita akan merasakan gatal dan sakit di area genital, anus dan paha. Lama-kelamaan akan timbul bintil-bintil merah di area yang terkena herpes dan bisa pecah sehingga luka semakin melebar. Gejala herpes pada pria akan terlihat di bagian luar kelenjar dan batang penis, buah zakar atau daerah anus. Sedangkan pada wanita, lebih tersembunyi, pada daerah klitoris, labia minora, labia majora dan leher rahim.

7. HIV/AIDS
HIV menyebar melalui hubungan seks yang tidak terlindungi atau tanpa kondom, berbagi jarum suntik atau lahir dari ibu yang terinfeksi virus tersebut. Gejala dari penyakit ini bisa tidak diketahui selama bertahun-tahun. Sehingga diperlukan adanya tes darah untuk mengetahui ada atau tidaknya virus tersebut dalam tubuh. Pengobatan yang terus-menerus perlu dilakukan untuk mencegah penyakit yang makin serius karena virus ini. Gejala awal terkena HIV yang umumnya tidak dirasakan adalah demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, ruam di kulit dan mudah lelah.

8. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit yang menular melalui kontak seksual. Penyakit ini bisanya menyerang pria di area penis dan wanita di area vagina. Pria akan merasakan sakit seperti terbakar saat buang air kecil. Sedangkan wanita akan timbul bau tidak sedap dari area genitalnya. Dia juga akan merasakan gatal dan sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks. Obat yang diresepkan dokter bisa mengobati penyakit ini.

9. Chancroid atau Syankroid
Penyakit ini ditularkan oleh bakter dan cukup umum di kawasan Afrika dan Asia. Area genital akan terasa sakit saat infeksi bakteri menyebar karena hubungan seks. Antibiotik bisa menyembuhkan infeksi tersebut. Saat terkena penyakit ini, pada pria, dia akan merasakan sakit di penis dan kemudian timbul benjolan yang bisa berisi nanah dan pecah. Pada wanita rasa sakit dan benjolan akan timbul di vagina bagian luar dan dalam.

10. Pelvic Inflammatory Disease (PID)
PID merupakan komplikasi dari penyakit menular seksual yang tidak diobati, terutama penderita chlamydia dan gonorrhea. Penyakit ini timbul ketika bakteri menyebar dan menginfeksi uterus dan organ reproduksi wanita lainnya. Diperlukan pengobatan segera untuk mencegah kesuburan wanita menjadi terganggu. Gejala penyakit ini merasakan sakit di perut bagian bawah, demam, sakit pinggang, sakit saat bercinta dan buang air kecil serta spotting.

Baca Selengkapnya ....

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PENYAKIT KELAMIN).

Posted by Dedy Saputra Tuesday, August 6, 2013 0 comments
Adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Akan beresiko tinggi apabila dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Baik laki-laki maupun perempuan bisa beresiko tertular penyakit kelamin. Perempuan beresiko lebih besar tertular karena bentuk alat reproduksinya lebih rentan terhadap PMS. Sayangnya, 50% dari perempuan yang tertular PMS tidak tahu bahwa ia sudah tertular. PMS tidak dapat dicegah hanya dengan :

    Membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
    Minum jamu tradisional.
    Minum obat antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seksual.

PMS yang umum terdapat di Indonesia adalah :

    Gonorrea.
    Clamidia.
    Sifilis.
    Herpes genital.
    Trikonomiasis.
    Ulkul mole (chancroid).
    Kutil kelamin.
    HIV-AIDS.

GONORREA (GO)

* Kuman penyebabnya : Neisseria gonnorrhoeae.

* Masa inkubasi atau penyebaran kuman : 2 ? 10 hari setelah hubungan seks.

* Tanda-tanda : nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat kelamin.

* Komplikasi yang timbul : infeksi radang panggunl, mandul, menimbulkan kebutaan pada bayi yang dilahirkan.

* Pemeriksaan : pewarnaan gram dan biakan agar.

SIFILIS (RAJA SINGA)

* Kuman penyebab : Trepanema palidum.

* Masa inkubasi : tanpa gejala berlangsung 3 ? 13 minggu, lalu timbul benjolan sekitar alat kelamin, disertai pusing, nyeri tulang, akan hilang sementara. 6 ? 12 minggu setelah hubungan seks muncul bercak merah pada tubuh yang dapat hilang sendiri tanpa disadari. 5 ? 10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung.

* Komplikasi pada wanita hamil : dapat melahirkan dengan kecacatan fisik seperti kerusakan kulit, limpa, hati dan keterbelakangan mental.

* Pemeriksaan : tes laboratorium untuk mendeteksi RPR (Rapid Plasma Reagent) dan TPHA (Trepanema Palidum Hemagglutination Assay).

TRIKONOMIASIS

* Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.

* Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Keluar cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk; Sekitar kemaluan bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman.

* Komplikasi yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur, memudahkan penularan infeksi HIV.

* Tes laboratorium untuk mendeteksi sediaan basah KOH.

ULKUS MOLE (Chancroid)

* Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi.

* Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Luka lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa nyeri; Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin. Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.

* Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu hamil yang tertular, memudahkan penularan infeksi HIV.

* Tes laboratorium untuk mendeteksinya dengan pewarnaag Gram dan Biakan agar selama seminggu.

KLAMIDIA

* Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri.

* Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan; Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual.

* Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore; Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV.

* Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa.

KUTIL KELAMIN

* Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.

* Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).

* Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS.

* Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.

Baca Selengkapnya ....
Ricky Pratama's Blog support EvaFashionStore.Com - Original design by Bamz | Copyright of Kesehatan alat vital Wanita Dan Pria.